EKBIS.CO, Ekspor Indonesia di bulan Oktober turun 7,62 persen dibandingkan tahun lalu. Direktur Satistik dan Distribusi Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan turunnya harga CPO di pasar internasional membuat kinerja ekspor tidak begitu bagus. Selain harga turun, volume CPO yang dieskpor juga turun.
Namun, turunnya harga CPO, ujarnya, membuat produk CPO Indonesia semakin kompetitif. Pasalnya, ketika permintaan pasar dunia menurun, CPO Indonesia bersaing dengan minyak nabati lainnya.
Dibandingkan bulan September, nilai ekspor CPO turun 519 juta dolar. Beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan antara lain emas perhiasan 264 juta dolar.
Secara kumulasi, eksor karet dari bulan Januari-Oktober menurun 3,5 Miliar Dolar. Ekspor bijih mineral dan logam turun 2,6 miliar dolar, tembaga turun 1,5 miliar, ekspor bahan kimia organik turun 837 juta dolar.
Total eskpor Indonesia hingga bulan Oktober mencapai 158,66 M dolar, turun 6,22 persen dibandingkan tahun lalu. Sasmito mengatakan turunnya kinerja eskpor Indonesia disebabkan karena gangguan pasar di luar negeri.
Ekspor hasil industri periode Januari-Oktober menurun 5,3 persen dibandingkan tahun lalu. Ekspor tambang juga menurun. Namun, eskpor hasil pertanian naik 10,54 persen dari 4,22-4,66 Miliar.