EKBIS.CO, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) akan membentuk Komite Keuangan Syariah. Komite ini rencananya akan diresmikan pada 2013 mendatang.
"Dalam waktu tidak lama lagi kami akan bentuk Komite Keuangan Syariah, launching-nya awal tahun," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat MES, Muliaman D. Hadad dalam acara Silaturrahim Nasional MES di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (15/12).
Muliaman menyebut nantinya komite ini akan terdiri dari berbagai pihak yang mewakili industri di keuangan syariah. Misalnya, dari perbankan syariah, asuransi syariah dan pegadaian syariah. Termasuk nantinya juga alim ulama dan praktisi.
Dengan adanya komite ini, pihaknya berharap bisa memberi masukan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terutama dalam mendorong kecepatan perkembangan ekonomi atau industri keuangan syariah supaya berjalan lebih cepat. "Ini sesuatu yang penting," ucapnya.
Muliaman mengatakan tugas OJK sangat terkait dengan perkembangan industri keuangan, baik pada konvensional maupun syariah. Untuk itu MES berkeinginan agar berbagai lembaga keuangan syariah bersinergi dengan baik.
Pasalnya jika sinergi tersebut terbangun, maka akan memberi kontribusi lebih banyak bagi pertumbuhan industri keuangan syariah.
MES menyambut baik adanya pengesahan Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). "Akhirnya LKM diawasi oleh OJK," katanya.
Dengan adanya UU ini, kerja OJK menjadi lebih berat karena harus mengawasi lembaga keuangan besar hingga kecil.
Namun, menurutnya ada hal positif yang bisa diambil. "Kami jadi punya kesempatan untuk memberikan kebijakan membangun industri syariah lebih besar pada masa datang, terutama bagaimana LKM syariah bisa berjalan baik," ujarnya.
Meski di penghujung 2012 pertumbuhan keuangan syariah cukup baik, namun MES belum puas karena persentasenya masih kecil. Untuk itu, perlu ada kerja sama berbagai pihak termasuk dengan pemerintah.
Muliaman meminta pada 2013 mendatang, MES lebih terbuka dengan pihak luar. Dia mengusulkan agar ada dialog antara MES dengan pihak terkait untuk memajukan ekonomi syariah. Pihaak-pihak tersebut misalnya, Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Anggito Abimanyu.
"Mereka orang yang menentukan, terutama dalam mendorong industri keuangan syariah menjadi lebih baik," ucapnya.