EKBIS.CO, JAKARTA -- Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi masyarakat Indonesia di ATM mencapai Rp 264,77 triliun sepanjang tahun 2012 (hingga Oktober 2012). Jumlah ini tumbuh 19,84 persen setiap tahun. Sedangkan volume transaksi kartu debet melalui ATM mencapai 242,48 juta transaksi atau tumbuh 18,41 persen pertahun.
Di tahun 2013, jumlah transaksi masyarakat Indonesia di ATM diproyeksikan akan melambung. Pasalnya, sejumlah bank yang beroperasi di Indonesia berencana menambah jumlah ATMnya.
Ekonom Senior Universitas Ma Chung Malang, Moch Doddy Ariefianto, mengatakan sepanjang tiga tahun terakhir, tren peningkatan transaksi melalui ATM di Indonesia menunjukkan performa terbaik. "Pertumbuhan tabungan saat ini sudah di atas deposito. Ini sangat berhubungan dengan ATM," kata Doddy, dihubungi Republika, Kamis (3/1).
Layanan perbankan lainnya seperti electronic banking melalui perangkat selular juga banyak ditawarkan. Nasabah justru dikenakan biaya tambahan jika melakukan transaksi melalui kasir. Sedangkan melalui ATM gratis.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai transaksi ATM hingga Oktober 2012 mencapai Rp 264,77 triliun. Jumlah ini tumbuh 19,84 persen setiap tahun. Sedangkan volume transaksi kartu debet melalui ATM mencapai 242,48 juta transaksi atau tumbuh 18,41 persen pertahun.
Meski transaksi ATM tahun ini diprediksi meningkat pesat, Doddy menilai tingkat penetrasi bank di Indonesia masih rendah. Misalnya penambahan jumlah jaringan, kantor, termasuk ATM. "Bank juga perlu semakin gencar menggabungkan sistem ATMnya dengan bank lain agar lebih terintegrasi," ujar Doddy.