EKBIS.CO, JAKARTA -- Realisasi kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih minim. Kredit UMKM yang disalurkan perbankan hingga November 2012 baru mencapai 16 persen. Padahal Bank Indonesia (BI) mendata rata-rata penyaluran kredit UMKM mencapai 20 persen per tahun.
Direktur Kredit BPR dan UMKM BI, Zainal Abidin, mengatakan kredit UMKM produktif baru tersalurkan Rp 62 triliun. Dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada sektor UMKM secara keseluruhan mencapai 3,72 persen.
"Nasabah UMKM itu lebih memasalahkan aksesnya. BI selalu mengupayakan supaya akses tersebut bisa diperoleh dan diberikan perbankan kepada pelaku UMKM," kata Zainal di kantornya, Selasa (15/1).
Sebelumnya, BI memperluas akses tersebut. Misalnya melalui sertifikasi lahan pada petani dan asuransi. Sosialisasi dan bazar intermediasi juga perlu ditambah agar pemahaman nasabah tentang kredit ini semakin mantap.
Menurut Zainal, sektor UMKM yang paling besar penyalurannya tahun ini adalah pedagang besar dan eceran. Sektor ini mencapai 47,2 persen. Berikutnya industri pengolahan 10,9 persen, pertanian, perkebunan, dan kehutanan 7,9 persen, konstruksi 6,2 persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial, serta hiburan 5,2 persen.