Rabu 16 Jan 2013 19:30 WIB

BSM Perluas Kemitraan Pembiayaan Air Bersih

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID-IUWASH) memperluas kemitraannya dalam program 'Indonesia Urban Water'. Kerja sama diwujudkan dalam penyediaan produk pembiayaan mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapat akses air bersih.

Keduanya bermitra dalam penyediaan pinjaman untuk pemasangan sambungan air bersih. Pinjamaan ini ditujukan bagi sekitar 40 ribu rumah tangga berpendapatan rendah di Indonesia. 

Biasanya, pelanggan baru harus membayar rata-rata Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta untuk pemasangan sambungan air bersih. Pembayaran dilakukan di muka. Jumlah tersebut tentu sulit terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. 

Melalui kemitraan tersebut, pelanggan baru mendapat pinjaman yang akan dikembalikan secara mengangsur Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Angsuran dilakukan 12 sampai 36 kali. 

Direktur Misi USAID/Indonesia, Andrew Sisson mengatakan baru 25 persen saja masyarakat Indonesia yang memiliki akses air bersih. Padahal, kata Andrew, air merupakan kebutuhan dasar manusia. "Sayangnya akses air bersih yang aman diminum belum jadi kenyataan," ujarnya di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (16/1). 

Andrew berujar program USAID-IUWASH merupakan bagian penting dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Barack Obama. Program ini dilaksanakan selama lima tahun dengan dana 33,7 juta dolar AS. 

Kerja sama dengan BSM ini telah berjalan di Undaan di Kabupaten Kudus dan Jiyu di Kabupaten Mojokerto. Di Kudus skema pembiayaan mikro ini telah memberikan akses air minum perpipaan melalui angsuran ringan bagi 3 ribu sambungan rumah di Undaan. Sementara di Mojokerto telah menghasilkan 750 sambungan baru.

Direktur Mikro dan Kecil BSM, Hanawijaya, mengatakan masyarakat bisa mendapatkan sambungan baru melalui skema pembiayaan mikro Rp 850 ribu hingga Rp 1 juta. Konsep pembiayaan mikro BSM berbeda dengan konsep pembiayaan bank konvensional dan lembaga mikro lain. "BSM menerapkan murabahah, yaitu jual beli dengan sistem margin," ucapnya.

BSM membeli paket sambungan rumah air minum dari PDAM kemudian dijual ke pelanggan melalui koperasi. BSM menyediakan pagu dana pembiayaan mikro untuk satu tahun. Persyaratan administrasi lebih sederhana. 

BSM juga menyediakan peranti lunak sistem pembiayaan mikro yang dipasang pada koperasi. Sistem tersebut mempermudah proses pengajuan dan persetujuan pembiayaan sehingga untuk 100 pelanggan bisa cair dalam dua sampai tiga hari. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement