EKBIS.CO, Jakarta --- Petani memprediksi harga beras segera naik. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rachmat Pambudi, mengatakan petani mulai mengeluhkan imbas cuaca ekstrem terhadap tanaman padi. "Apalagi puncak musim penghujan diperkirakan terjadi dua minggu lagi," ujar Rachmat.
Genangan pertama ditemukan di daerah perkotaan pinggiran Jakarta dan daerah bekas tebangan hutan. Imbas banjir merembet ke persawahan sekitar jalur Pantura, sepanjang tol Karawang dan jalur tol Cikampek. Sebelumnya petani sudah mengalami gagal panen untuk komoditas holtikultura. Harga sayur-mayur dan buah pun melonjak di pasaran. Selain bantuan bibit dan pupuk, petani juga berharap bantuan untuk mengupah tenaga kerja.
Sekretaris Koperasi Pasar Beras Induk Cipinang Nellys Soekidi menyatakan harga beras masih stabil. Harga beras IR 1 berkisar antara Rp 8000 - Rp 8100 per kilogram (kg), beras IR 2 berkisar antara Rp 7800 - Rp 7900 per kg dan beras IR 3 berkisar antara Rp 7600 - Rp 7700 per kg. Sedangkan IR Super harganya mencapai Rp 8300 per kg. Beras untuk Operasi Pasar dihargai Rp 7100 per kg.
Walaupun harga masih stabil, namun pembeli sepi. Pasokan beras di Pasar Induk Cipinang sebesar 2000 ton. Nellys juga mengeluhkan distribusi yang terhambat untuk pasokan keluar kota. Tidak ada masalah distribusi untuk pengiriman ke Pasar Induk Cipinang. "Beras susah dikirim ke luar kota, distribusi terhambat akibat banjir," ungkap Nellys.
Mentri Pertanian Suswono masih menghitung kerugian akibat banjir. Bantuan benih akan diberikan untuk lahan yang rusak. Hingga kini baru Banten yang mengajukan permohonan bantuan akibat gagal panen. "Belum ada laporan detail mengenai jumlah kerugian," ujar Mentan.