EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah meyakinkan tidak ada industri yang tutup atau relokasi karena banjir. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan semua pabrik yang beroperasi di Indonesia masih tetap berproduksi.
"Tidak ada laporan negatif bahwa ada sentra industri yang tutup karena banjir," ujar Hidayat, Selasa (29/1).
Ia mengatakan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu hanya menghambat masalah pasokan bahan baku dan transportasi menuju pelabuhan. Namun, ia mengatakan kawasan industri relatif tidak terganggu karena banjir.
Meskipun relatif tidak mengganggu, banjir membuat kerugian yang cukup besar. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan kerugian akibat banjir mencapai triliunan rupiah.
Banjir sempat membuat perusahaan yang berada di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung lumpuh. Kerugian ditimbulkan karena pabrik yang tidak berproduksi.
Jika rata-rata produksi per hari mencapai 10 ribu unit, maka kerugian per perusahaan mencapai Rp 190 juta. Kerugian juga disebabkan karena adanya pinalti dari para pembeli akibat keterlambatan produksi.
Pengusaha di Kawasan Industri Pulogadung, kata Sarman juga mengalami hal yang sama. Sekitar 300 perusahaan yang berada di kawasan tersebut lumpuh total tidak beroperasi akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut mencapai hingga satu meter. Kerugian diperkirakan Rp 1,5 miliar - Rp 2 miliar per hari.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan kerugian yang dialami pengusaha belum termasuk kerusakan alat yang terjadi karena banjir.