EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit periode 2013 hingga 2016 atau selama empat tahun sebesar 11.398 megawatt (MW). Dirut PLN, Nur Pamudji di Jakarta, Kamis (7/2) mengatakan, penambahan pembangkit tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik yang rata-rata tumbuh 9-10 persen per tahun.
"Kami siapkan program penambahan daya pembangkit 11.398 MW dalam empat tahun ke depan," ujar Nur. Menurut dia, tambahan pembangkit tersebut baik yang dibangun PLN sendiri maupun swasta.
Nur mengatakan, pertumbuhan listrik dalam beberapa tahun terakhir meningkat cukup signifikan. Pada 2010, realisasi pertumbuhan penjualan listrik tercatat 9,4 persen. Sementara di tahun 2011 sebesar 7,3 persen dan di 2012 meningkat lagi menjadi 10,17 persen.
Ke depan, PLN memproyeksikan pertumbuhan listrik 10 persen di 2013. Kemudian di 2014 sebesar 9,1 persen, 2015 (9,3 persen), dan 2016 (9 persen). "Pertumbuhan pemakaian listrik ini mesti diimbangi dengan peningkatan kapasitas daya pembangkit," katanya.
Ia menambahkan, dari total 11.398 MW, pada 2013, kapasitas pembangkit ditargetkan bertambah 4.837 MW. Sementara di tahun 2014 sebesar 2.443 MW, tahun 2015 (2.954 MW), dan 2016 (1.164 MW).
Penambahan pembangkit tersebut berasal dari proyek percepatan 10.000 MW tahap pertama (fast track program/FTP I) dan kedua (FTP II), serta nonpercepatan. Ia merinci, pada 2013, kapasitas pembangkit bertambah 3.391 MW dari FTP I, FTP II 334 MW, dan non-FTP 238 MW. Lalu, tambahan pembangkit di 2014 dari FTP I 1.737 MW, FTP II 473 MW, dan non-FTP 233 MW.
Tahun 2015, tambahan dari FTP II 2.940 MW dan non-FTP 14 MW. Terakhir, 2016 adalah dari FTP II 902 MW dan non-FTP 262 MW. Nur juga mengatakan, khusus proyek FTP I, hingga Desember 2012 sudah terbangun 4.750 MW.
"Dengan rencana tambahan 5.127 MW selama 2013-2014, maka total proyek FTP I akan mencapai 9.877 MW," ujarnya. Sedangkan, pada FTP II, tambahan pembangkit di antaranya berasal dari PLN sendiri sebesar 1.642 MW dan sisanya swasta 3.007 MW.