EKBIS.CO, JAKARTA -- Ternyata kondisi lahan hortikultura Taiwan tak jauh beda dengan di Indonesia. Petani hortikultura di negara tersebut rerata hanya memiliki 1,1 persen lahan kepemilikan.
Namun infrastruktur dan kemajuan teknologi membuat penyerapan produk hortikutura berjalan baik. "Produk pertanian hortikultura lokal Taiwan sangat kompetitif," ujar Direktur Jendral Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (Dirjen P2HP) Kementrian Pertanian (Kementan), Senin (11/2).
Studi banding yang dilakukan Kementan ini akan menjadi acuan untuk mendorong petani lokal dalam menciptakan produk berdaya saing. Selama ini hortikultura lokal kerap kalah pamor dengan produk impor. Penyebabnya beragam, mulai dari ketidakcocokan dengan selera pasar sampai kualitas produk yang tidak layak.
Di sisi lain, importir mendorong Kementan untuk secepatnya menentukan kuota komoditas yang mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Penundaan ini membuat importir sulit menentukan strategi bisnis.