EKBIS.CO, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis proyek percepatan 10 ribu megawatt (MW) tahap pertama selesai 2014 nanti. Keyakinan tersebut dikarenakan program percepatan pembangunan (fast tract program/FTP) tahap I sudah mencapai 64 persen.
"FTP I tak ada masalah," jelas Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang pada wartawan, Selasa (12/2). Menurutnya tinggal beberapa hal teknis saja yang masih perlu diselesaikan perseroan.
Dari total 9.877 MW daya listrik yang harus dibangun, hingga 2012, sudah ada pembangkit dengan total daya 4.510 MW yang beroperasi. Sementara yang mulai akan diujicoba sebesar 2.428 MW.
"Ada sebanyak 2.919 MW yang akan mulai konstruksi 2013 ini," katanya. Diantaranya PLTU 3 Jatim-Tanjung Awar-Awar, PLTU 2 Sumut-Pangkalan Susu, PLTU Babel-Belitung dan PLTU 2 Papua-Jayapura.
Seharusnya keempat proyek ini, ungkap Nasri, sudah kelar 2010 lalu. Namun, karena alasan minimnya anggaran, masalah pembebasan lahan, lokasi pembangkit yang berubah, hingga kontraktor yang tak sesuai harapan membuat proses pengerjaannya menjadi terlambat.
Hal senada juga diutarakannya untuk FTP tahap II. Ia yakin proyek yang sudah dimulai awal tahun ini bisa selesai 2017 nanti.
Meski demikian, diakui dia, terdapat sejumlah kendala pembangunan FTP II. Berbeda dengan pengoperasian pembangkit yang didominasi PLN, di proyek lanjutan ini operasi 60 persen proyek dilakukan swasta.
Dari total proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 4.925 MW, PLTP yang bisa direalisasikan hanya sebesar 2.230 MW. Terdapat 16 proyek yang dilakukan pengembangannya oleh PLN, Pertamina Geothermal Energy, Geodipa Energy, Chevron dan Supreme Energy. "Sisanya sebanyak 2.695 MW atau sekitar 36 proyek masih sulit," tegasnya.
Masalah letak di hutan konservasi, teknis hingga belum dilakukan pelelangan menjadi penyebab. Setidaknya ada 37 titik proyek pembangkit FTP I. Yakni 10 lokasi di Sumatra dan Jawa, lima lokasi di Kalimantan, empat lokasi di Nusa Tenggara dan Sulawesi, dua di Maluku dan Papua.
Untuk proyek FTP II bakal ada 51 proyek. Rencana penambahan daya mencapai 4.649 MW.