EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menegaskan Pertamina bakal menjadi tulang punggung produksi minyak nasional. Anak usaha Pertamina, yakni PHE West Madura Offshore (WMO) dan Pertamina EP area Pondok Makmur bakal diberi beban untuk menggenjot produksi di 2013.
Meski memperkirakan produksi minyak berada pada titik terendah, ia menilai penurunan produksi bisa ditahan dari kedua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu. "Jadi saya titip produksi minyak ke Pertamina," tegasnya, Kamis (14/2).
Khusus PHE WMO misalnya, bakal ada tambahan produksi 2500 bph. Kenaikan ini bakal terjadi di April dan meningkatkan produksi hingga 5 ribu bph.
Sedangkan untuk Pertamina EP area Pondok Makmur tambahan produksi diharapkan memberi sumbangan hingga 800 barel per hari (bph) . Total produksi Pertamina EP sendiri, saat ini baru mencapai 120 ribu bph.
SKK Migas memperkirakan produksi minyak 2013 berkisar 830 ribu bph sampai 850 ribu bph. Produksi minyak diperkirakan tak akan menembus target dalam APBN 2013 sebesar 900 ribu bph.
Namun laju penurunan produksi minyak bakal ditekan hingga 0,2 persen. Sejumlah upaya pengeboran pengembangan, work over, well service bakal dilakukan.
Tanpa melakukan kegiatan apapun, maka laju penurunan produksi minyak pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 21 persen. Produksi diperkirakan baru akan menembus 1 juta barel per hari (MBPOD) di 2015 nanti.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina EP mengatakan area Pondok Makmur memang sudah berproduksi. "Kemarin memang masih ada masalah pipa gas, karena itu khusus gas memang belum optimal," katanya.
Namun, ia percaya Maret hingga April nanti bakal ada tambahan produksi. Saat ini, produksi area tersebut masih dikisaran 2.500-3.000 bph.
Diutarakannya saat ini Pertamina EP menargetkan produksi sebanyak 132 ribu bph. Selain dari Pondok Mamkmur, tambahan diharapkan juga didapat dari area Bunyu sekitar 4 ribu bph dan Sukowati 22 ribu bph.