EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Jero Wacik memberi sinyal akan mempertahakan Total E&P Indonesie di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. "Daripada ganti suami belum tentu cocok, mending yang lama," katanya pada wartawan, Senin (18/2).
Meski demikian, ia menuturkan kemungkinan besar akan ada renegosiasi ulang terkait skema bagi hasil. Bahkan, tegas Jero, pemerintah akan memintah kenaikan persentase keuntungan yang di dapat dari blok tersebut.
Namun ia belum mau memaparkan berapa kenaikan bagi hasil untuk Indonesia. Selama ini dalam kontrak yang berlaku untuk blok gas, bagi hasil untuk RI sebesar 70 persen dan KKKS 30 persen. Sedangkan minyak 80 persen untuk RI sedangkan sisanya KKKS.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha meminta pemerintah berhati-hati dalam memutuskan Blok Mahakam. Menurutnya, meski saham Pertamina minim di blok migas tersebut, namun kendali harus tetap di tangan BUMN migas tersebut.
Ia mengatakan pemerintah harus belajar dari konsorsium pengelolaan Blok Cepu Jawa Timur, Mobil Cepu Limited, yang dimiliki ExxonMobil dan Pertamina. Meski Pertamina memiliki saham 45 persen, tapi Pertamina tak bisa mengambil keputusan karena bukan operator.
"Dengan operatorship diambil Exxon. Semua keputusan sesuai mekanisme Exxon," tegasnya. Di blok lain, ia menuturkan kejadian ini tak boleh terulang.
Di kesempatan yang sama, Satya juga meminta pemerintah membahas Mahakam dengan mendalam. Pemerintah juga wajib memberi penjelasan pada Komisi VII tentang situasi terkini negosiasi.