EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil menemukan cadangan migas baru melalui pengeboran sumur eksplorasi Manpatu-1x (MPT-1x) di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
Sumur MPT-1x merupakan sumur eksplorasi PHM yang ditajak pada 20 Oktober 2021 dan mencapai kedalaman 4.188 mMD (meter kedalaman terukur). Sumur tersebut memiliki target pada Formasi Mentawir dan Formasi Tanjung Batu. Struktural Manpatu memiliki sumber daya P50 84,81 BCF (miliar kaki kubik) gas dan 2,4 MMBO (juta barel minyak).
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, SKK Migas sudah menyetujui dilakukan Uji Kandungan Lapisan (UKL) pada 2 interval, yaitu uji pertama (DST-1) pada Formasi Batupasir Mentawir (kedalaman 3.630 mMD), dan uji kedua (DST-2) pada Formasi Batupasir Tanjung Batu (kedalaman 2.240 mMD) pada Senin (3/1/2022) lalu dalam kunjungan kerjanya di PHM.
“Saat ini sudah dilakukan UKL pada DST-1, dimana hasilnya terbukti dapat mengeluarkan hidrokarbon berupa minyak dan gas, dengan rate terukur 600 BOPD (barel minyak per hari) dan 15 MMSCFD (standar kaki kubik per hari) gas. Operasi UKL masih berlangsung untuk terus melihat kemampuan reservoir dari bagian Delta Mahakam ini,” terang Fatar, Rabu (5/1/2022).
Fatar melanjutkan, dengan adanya penemuan cadangan migas di awal tahun 2022 pihaknya semakin optimis untuk dapat memberikan kinerja hulu migas yang baik untuk memenuhi target lifting 2022.
“Merupakan hasil yang sangat baik di awal 2022 sebagai hadiah tahun baru bagi industri hulu migas. Kami juga sempat memonitor, kelihatan gas yang ditemukan sangat clean dan lean. Meskipun sumur eksplorasi, tapi semangat insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada PHM mulai menunjukkan bukti nyata setelah selama lebih kurang 10 tahun tidak ditemukan cadangan migas yang signifikan di WK Mahakam,” ujar Fatar.
Direktur Utama PHI-Regional 3 Kalimantan, Chalid Said Salim mengungkapkan bahwa penemuan gas dari sumur eksplorasi ini merupakan salah satu pencapaian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan cadangan dan mempertahankan produksi migas melalui kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan (eksploitasi).
“PHI-Regional 3 Kalimantan mempunyai beberapa strategi yaitu: kegiatan eksplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru dengan play concept baru; optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi; memperluas sinergi/borderless strategy dalam aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan operasi; optimasi biaya melalui program OPTIMUS serta penerapan inovasi teknologi, metode, material, yang lebih cost efficient; optimasi portofolio komersial; dan program pemeliharaan untuk menjaga kehandalan fasilitas produksi dalam menghasilkan migas bagi Indonesia,” jelas Chalid.