EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat migas dari Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai keuntungan yang menggiurkan di Blok Mahakam Kalimantan Timur merupakan alasan mengapa perusahaan asing tetap bertengger di blok kaya gas tersebut. "Asing ngotot karena untung," tegasnya pada ROL, Senin (18/2).
Karena untung yang menggiurkan ini pula, tegasnya, tak ada salahnya pemerintah memberikan kesempatan pada Pertamina untuk mengelola blok tersebut. Menurutnya bila diambil Pertamina bukan hanya dividen yang bakal dinikmati pemerintah, tapi juga hasil eksplorasi bisa langsung dinikmati sebagai cadangan negara.
Lagipula, bila tujuan pemerintah mendapatkan dana bonus tinggi dari Mahakam, ia pun menegaskan pemerintah tetap bisa mendapatkan banyak uang dengan menyerahkan blok ini ke Pertamina. Dengan skema tender dan mencari investor luar, ia mengatakan pemerintah masih bisa menikmati keuntungan.
"Misalnya Pertamina sudah minat 60 persen, lalu saham sisanya ditenderkan," katanya. "Siapa yang paling tinggi, itu yang diambil. Ini cara paling mudah dapat miliaran rupiah," tegasnya.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sisa cadangan gas Mahakam saat ini hanya 5,7 TCF. Di 2017 nanti saat kontrak dengan Total berakhir, cadangan total sebanyak 3,8 TCF dan sisa cadangan terbukti gas kurang dari 2 TCF.
Untuk minyak bumi, cadangan hanya sebesar 185 juta barel. Saat kontrak berakhir, cadangan minyak bahkan hanya sebesar 131 juta barel.