EKBIS.CO, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiwan menuturkan Pertamina sebenarnya mampu mengelola blok bekas asing. Karen mengatakan kinerja baik sudah ditunjukan Pertamina di beberapa blok.
"Sebagian sudah lihat, pada saat kita mengambil Blok Sanga-Sanga seperti apa produksinya. Lalu pada saat kita mengambil Blok ONWJ (Offshore North West Java) bagaimana produksinya," katanya pada wartawan, Selasa (19/2).
Ia mengatakan peningkatan produksi di kedua Blok bisa menjadi bukti kinerja BUMN itu. Namun soal penurunan produksi di Blok West Madura Offshore (WMO), pascadiambil alih Pertamina, ia menuturkan perseroan tak bisa disalahkan sepenuhnya. Pasalnya ada keterlambatan produksi akibat persoalan rig (bor).
"Nah untuk menjadikan produksi normal lagi memang itu butuh dua atau tiga tahun," jelasnya. Karenanya kini, Pertamina tengah memperbaiki rig sehingga ke depan dirinya optimistis produksi bakal naik.
"Kalau soal Mahakam, kesiapan apapun, teknologi dan finansial itu nanti setelah selesai diskusi dengan pihak pemerintah dan Total," jelasnya. Namun terkait investasi, ia menuturkan siap saja menanamkan dana di blok kaya gas itu bila ditunjuk.
Blok Mahakam kini dikelola perusahaan asal Prancis Total E&P Indonesie. Kontrak Total bakal berakhir 2017 nanti.
Hingga kini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus mengkaji kemungkinan Pertamina masuk mengelola blok tersebut. Namun sayangnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengisyaratkan tak akan memberikan Pertamina saham hingga 100 persen dan masih menginginkan Total berada di blok itu.