EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) menargetkan perolehan premi syariah sebesar Rp 10 miliar. Hingga akhir 2012 perseroan mencatat perolehan premi sebesar Rp 150 juta.
Direktur Utama ASEI Zaafril Razief Amir mengungkapkan unit usaha syariah baru saja diluncurkan pertengahan tahun lalu sehingga perolehan preminya belum besar. "Sistemnya masih ujicoba," ujar Zaafril dalam siaran pers yang diterima ROL, Rabu (27/2).
ASEI syariah diluncurkan pada Juli 2012. Namun perseroan mengakui baru aktif selama tiga bulan. Tahun ini perseroan akan mendorong pertumbuhan syariah karena potensinya masih sangat besar. Perseroan akan mendorong pertumbuhan premi melalui perjanjian kerja sama dengan beberapa bank syariah, yaitu seperti Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Sementara itu secara umum ASEI meraup laba 2012 sebesar Rp 93 miliar. Nilai ini tumbuh 36,78 persen bila dibandingkan dengan akhir 2011.
Perseroan juga mencatat pertumbuhan premi sebesar 37,31 persen di akhir 2012. menjadi Rp 832,2 miliar. Total premi bruto perseroan mencapai Rp 847,3 miliar.
Produk yang memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan premi adalah asuransi umum, yaitu sebesar 39,5 persen. Nilai premi asuransi umum mencapai Rp 654,4 miliar. Sisanya diperoleh dari asuransi kredit sebesar Rp 102,3 miliar dan suretyship sebesar Rp 50,45 miliar dan asuransi ekspor sebesar Rp 40 miliar.
Razief menambahkan tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan premi sebesar 61 persen menjadi Rp 1,34 triliun. Tingginya target ini sejalan dengan tekad asuransi pelat merah ini untuk menguasai pangsa pasar asuransi ekspor.
Rasio hutang klaim perseroan tercatat sangat kecil, yaitu 0,03 persen. "Kami cepat membayar klaim," kata Zaafril.
Tahun ini ASEI berencana akan mengakuisisi salah satu perusahaan asuransi umum. Hal ini merupakan pencerminan ekspansi asuransi dalam bentuk unorganik yang diharapkan akan memberikan kontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan.