Senin 04 Mar 2013 21:04 WIB

Harga Gas ke PLN Bakal Direvisi

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
KIlang LNG (ilustrasi)
KIlang LNG (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bakal merevisi kembali harga gas yang dijual kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)  kepada sejumlah konsumen termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). Genera Manager PHE WMO Imron Asjhari menegaskan negosiasi ulang pun akan dilakukan.

"Tahun ini ada (negosiasi harga). Kita akan negosiasi untuk kontrak yang habis. Seperti PLN," tegasnya pada wartawan, Senin (4/3). Meski, ia masih enggan mengungkap  berapa harga baru yang akan diberikan.

Selain ke PLN, PHE WMO juga harus berbicara dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Berdasar aturan, selaku  KKKS, anak usaha Pertamina itu tidak bisa sepihak menentukan harga gas dan harus berbicara dengan otoritas hulu migas itu.

"Kenaikan ini juga dilakukan dengan alasan keekonomian," ujarnya. PHE WMO tengah mencari investasi untuk mengeksplorasi cadangan baru dengan pengeboran sumur eksplorasi.

Tak hanya itu, PHE juga memerlukan modal untuk memasang anjungan baru serta pemboran  sumur produksi. "Tahun ini, kami akan membor 30 sumur yang terdiri dari 21 sumur pengembangan dan sembilan sumur eksplorasi," katanya.

Pada 2013, PHE WMO percaya bakal ada tambahan produksi gas dari 110 juta standar kubik (million metric standard cubic feed per day/mmscfd) menjadi 137 mmscfd. Perusahaan juga menargetkan produksi minyak dan kondensat sebesar 20 ribu barel per hari (bph).

Khusus minyak, anak usaha Pertamina ini pun meyakini produksi akan mencapai titik puncak, bahkan hingga 25 ribu bph. Karenanya, kkks butuh biaya modal dan operasional hingga 900 juta dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement