EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) mencatat laba bersih per 2012 sebesar Rp 118,84 miliar. Laba bersih tumbuh 31,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011.
Direktur Bank Saudara Hardono B Prasetya mengungkapkan laba per saham perseroan pada 2012 mencapai Rp 51,32. "Nilai ini meningkat 31,9 persen," ujar Hardono di Jakarta, Selasa (5/3). Pertumbuhan laba ditopang oleh perolehan pendapatan bunga sebesar 35,08 persen menjadi Rp 423 miliar.
Perseroan mencatat total aset per Desember sebesar Rp 7,62 triliun atau meningkat 49,85 persen. Pertumbuhan aset yang signifikan didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yaitu Rp 6,23 triliun atau tumbuh 52,32 persen.
DPK perseroan masih didominasi oleh deposito berjangka, yaitu 81,91 persen. Sisanya berupa giro (9,33 persen) dan tabungan (7,76 persen). Peningkatan DPK memberi pengaruh pada peningkatan biaya dana. Hal ini dilihat dari beban bunga selama 2012 meningkat 39,49 persen dibandingkan 2011 sebesar Rp 265 miliar.
Pada 2012 perseroan berkode SDRA ini berhasil mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 300 miliar melalui penerbitan obligasi Bank Saudara II. Jumlah pokok penerbitan adalah sebesar Rp 100 miliar dengan tenor lima tahun.
Ekspansi atas pinjaman yang diberikan mengalami pertumbuhan sebesar 57,43 persen. Per akhir tahun lalu kredit Bank Saudara mencapai Rp 5,26 triliun.
Beban operasional perseroan tumbuh dari Rp 196,46 miliar menjadi Rp 274,17 miliar. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan meningkat dari 80,03 persen menjadi 81,49 persen. Rasio kredit bermasalah perseroan meningkat dari 1,08 persen menjadi 1,31 persen.