EKBIS.CO, JAKARTA -- Kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Senin (11/3) pagi bergerak melemah sebesar empat poin seiring dengan masih khawatirnya pelaku pasar terhadap defisit neraca perdagangan Indonesia.
Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah nilainya sebesar empat poin menjadi Rp 9.690 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.686 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah bergerak lebih rendah namun tipis dibanding sebelumnya seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap masih defisitnya neraca perdagangan, penurunan cadangan devisa, dan inflasi Februari yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada di jakarta, Senin.
Di sisi lain, ia menambahkan pelaku pasar juga sempat merespon terhadap rencana pemangkasan belanja AS yang senilai 85 miliar dolar AS pada awal Maret lalu.
Ia mengatakan sentimen lainnya yang melemahkan nilai tukar rupiah yakni data penurunan indeks kepercayaan investor Eropa dan indeks konstruksi Inggris serta melemahnya indeks sektor jasa Spanyol dan Italia.
"Meski demikian, pemulihan ekonomi negara-negara kawasan Euro akan berlangsung bertahap dan adanya kenaikan optimisme dari sisi kepercayaan konsumer, kondisi itu dapat membuat nilai tukar rupiah kembali berada dalam area positif," katanya.
Reza menambahkan, kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh BI, termasuk penguatan mekanisme intervensi valas dan pembentukan referensi nilai tukar rupiah di pasar domestik, mampu meningkatkan kepercayaan pasar.