EKBIS.CO, JAKARTA -- Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (13/3) pagi menguat sebesar lima poin menjadi Rp 9.690 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.695 per dolar AS.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stagnan dipicu mulai membaiknya perekonomian AS, terutama dari sisi ketenagakerjaan sehingga memunculkan spekulasi akan adanya percepatan penarikan stimulus. "Penguatan rupiah juga tertahan dari sentimen data-data China yang kurang baik seperti konsumsi," kata dia.
Di sisi lain, ia menambahkan rupiah juga diperkirakan terimbas melemahnya nilai tukar euro setelah lembaga pemeringkat internasional Fitch menurunkan peringkat utang Italia dari A- (A minus) menjadi BBB+ (triple B plus) dengan outlook negatif.
Pengamat pasar dari Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan pasar tenaga kerja AS masih menunjukkan perbaikan. Data penggajian (payrolls) naik sebesar 119.000 pekerja pada Januari. "Kenaikan itu diikuti dengan turunnya pengangguran di AS," kata dia.
Kendati demikian, ia menambahkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS relatif stabil seiring dengan Bank Indonesia (BI) masih terus menjaga fluktuasi nilai tukar domestik.