Jumat 15 Mar 2013 12:07 WIB

Harga Bibit Bawang Tembus Rp 30 Ribu per Kg

Red: Nidia Zuraya
Petani Bawang Merah (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petani Bawang Merah (Ilustrasi)

EKBIS.CO, BANTUL -- Harga bibit bawang merah tingkat petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak hingga menembus Rp 30 ribu per kilogram (kg) dari harga normal sebesar Rp 12 ribu per kg.

"Lonjakan harga bibit bawang ini akibat persediaan bibit terbatas, sementara kebutuhan petani tinggi karena saat ini mulai memasuki masa tanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul Edy Suhariyanta di Bantul, Jumat (15/3).

Menurut dia, tingginya harga bibit itu juga sebagai imbas dari lonjakan harga bawang merah di pasar tradisional yang mencapai Rp 50 ribu per kg akibat musim paceklik bawang merah hingga berdampak pada pasokan komoditas tersebut.

"Itu merupakan hak petani yang punya bibit bawang merah karena bibit yang berada di tangan petani adalah simpanan dari sebagian hasil panen sebelumnya yang sengaja dijadikan bibit untuk musim tanam berikutnya," katanya.

Situasi seperti sekarang ini, kata dia, dimanfaatkan petani bawang yang punya bibit bawang berlebih untuk dijual ke petani lain dengan harga relatif mahal. Bahkan, kalau persediaan terbatas petani tidak menjual namun untuk kebutuhan sendiri. "Di Bantul saat ini mulai memasuki tanam bawang merah sehingga kebutuhan bibit lebih banyak dibanding sebelumnya," katanya.

Menanggapi tingginya harga bawang merah di pasaran saat ini karena musim paceklik bawang, termasuk di sentra bawang merah di Kecamatan Sanden Bantul yang sebagian besar lahannya tidak ditanami bawang merah, dia mengatakan bahwa di Indonesia yang setiap saat panen bawang merah adalah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Namun, lanjut dia, hasil panennya tetap tidak mampu menyuplai komoditas itu untuk semua kebutuhan wilayah Jawa. "Untuk menutup suplai Jawa masih kurang, apalagi sampai keluar Jawa sehingga yang terjadi harga mahal, bahkan harga bawang merah saat tidak wajar karena sebelumnya tidak pernah setinggi ini," katanya.

Ia berharap pemerintah pusat melakukan analisis agar tidak terjadi kekurangan suplai ke daerah karena kondisi ini bisa kembali normal dalam dua bulan ke depan menyusul mulai masa panen bawang merah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement