EKBIS.CO, JAKARTA -- Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (22/3) pagi bergerak melemah seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap krisis keuangan di Siprus. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah tujuh poin menjadi Rp 9.735 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.728 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah masih berada dalam area negatif seiring masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap masalah Siprus yang akan semakin berlarut setelah hasil pungutan suara parlemennya yang menolak syarat-syarat mekanisme dana talangan," ujar analis Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (22/3).
Ia mengatakan Presiden Siprus dijadwalkan akan bertemu dengan beberapa pemimpin partai di negaranya guna mempertimbangkan negosiasi dengan Rusia untuk mendapatkan bantuan.
"Kantor bank di Siprus telah diperintahkan tetap tutup hingga Selasa pekan depan. Pemerintah sedang menganalisa untuk membatasi modal sebagai bentuk pengawasan untuk menghindari pelarian modal," katanya.
Pengamat pasar dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan risiko kebangkrutan Siprus meningkat, membuat badan peringkat S&P menurunkan peringkat utang Siprus dari CCC+ (triple C plus) menjadi CCC (triple C) dengan catatan acute problems untuk sektor perbankannya. "Ketidakpastian di Siprus itu direspon negatif pasar keuangan," katanya.