Rabu 03 Apr 2013 13:15 WIB

Tanpa Jaminan, Bank Cina Danai Proyek Listrik Nasional

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
PLTU Cilacap
PLTU Cilacap

EKBIS.CO, JAKARTA -- China Development Bank (CDB) berkomitmen menyalurkan pinjaman untuk mendukung proyek kelistrikan di Indonesia. Bersama PLN dan Sumber Segara Primadaya, menandatangani pinjaman proyek pembiayaan sebesar 700 juta dolar AS untuk PLTU Cilacap dengan kontrak kapasitasnya 1x614 mega watt (MW).

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, Sumber Segara Primadaya merupakan pengembang PLTU Cilacap dengan kapasitas 2x281 MW. "Mereka sudah memasok dan menjual listrik ke PLN sejak 2006 hingga saat ini," kata Nur di Jakarta, Rabu (3/4).

Pinjaman CDB ini, lanjutnya, tanpa syarat dan jaminan pemerintah. Tak hanya itu, proses penyaluran biasanya diproses selama setahun. Namun kali ini hanya diproses selama dua bulan saja. Potensi pembangunan PLTU di Indonesia yang besar tentunya membutuhkan biaya besar. Sementara ketersediaan perbankan membiayai proyek ini relatif besar. 

Ekspansi PLTU Cilacap ini akan dibangun bersebelahan dengan pembangkit yang sudah ada di Desa Karang Kandri, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Listrik yang disalurkan ke sistem Jawa-Bali ini akan melalui jaringan transmisi 500 kilo volt (SUTET) sepanjang dua kilometer ke GITET Adipala yang akan dibangun PLN. Pendanaan proyek CDB ini juga diperoleh dari ekuitas perusahaan, selain pinjaman CDB.

CDB Coorporation Head of Xia Men Branch, Zhao Fan Qiang mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, mobilisasi ekonomi membuat Cina memperluas jaringan bisnis internasionalnya. CDB meningkatkan pendanaan jangka panjang ke sejumlah negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan prinsip kerja sama yang saling menguntungkan.

"CDB menjadikan Indonesia sebagai negara prioritas untuk berinvestasi di ASEAN," kata Zhao. Alasannya, Indonesia merupakan negara besar dan pertumbuhan ekonominya tercepat, terstabil, dan dijuluki harta karung investasi ekonomi dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement