EKBIS.CO, JAKARTA -- Realisasi impor daging sapi selama kuartal pertama masih di bawah 10 ribu ton. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, realisasi ini masih jauh dibawah yang diharapkan.
Padahal, selama satu tahun ini alokasi impor daging mencapai 80 ribu ton. Artinya, realisasi impor di kuartal pertama baru 12,5 persen.
Ia mengimbau kepada importir untuk segera merealisasikan alokasi impor yang sudah dijadwalkan. Realiasi yang masih sedikit ini menjadi salah satu sebab harga daging masih tinggi.
Ia mengatakan, harga daging sapi saat ini yang masih Rp 90.000 merupakan salah satu pertanda suplay yang masih kurang."Kita akan duduk dengan importir untuk akselerasi (realisasinya)," ujar Gita, Jumat (5/4).
Setelah realisasi impor ini terlaksana, kata dia, pemerintah baru akan mengkaji mengenai alokasi impor. Selama realisasi impor daging belum sesuai yang diharapkan, ia menegaskan, tidak akan ada wacana untuk penambahan impor daging sapi.
Ia mengatakan semua kuota yang terealisasi belum bisa mencukupi kebutuhan, kuota impor kemungkinan akan ditentukan ulang. Penentuan ulang alokasi ini untuk mencukupi kebutuhan daging masyarakat. "Tetapi kalau ternyata itu tidak teralisasi tentu kita akan meningkatkan kuota," ujar Gita.
