Jumat 12 Apr 2013 11:39 WIB

Dahlan Iskan Angkat Suara Soal Kekalahan Telkom

Rep: Sefti Oktarianisa/Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri BUMN Dahlan Iskan

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk kalah tender di Myanmar. Pemerintah Myanmar telah mengumumkan hasil pra-kualifikasi tender lisensi seluler di negara tersebut, di mana Telkom tidak termasuk di dalam 12 perusahaan shortlisted bidder.

Menanggapi kekalahan Telkom, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan tak mempermasalahkan hal ini. "Tak masalah, kita memang mencoba. Aturan di sana memang ketat," katanya di Jakarta, Jumat (12/4).

Namun ditegaskannya, Telkom sebenarnya tetap akan masuk ke Myanmar. "Telkom sudah ada kontrak lain di sana," ujar Dahlan.

Awal tahun ini pemerintah Myanmar telah mengumumkan akan memberikan lisensi dua perusahaan telekomunikasi untuk dikelola perusahaan asing. Perusahaan pemenang tender berhak memegang lisensi selama 15 tahun.

Myanmar telah lama menutup diri untuk mengembangkan sektor telekomunikasi melalui asing. Pemerintahan sebelumnya yang bergaya militer mencurigai keterlibatan asing di sektor-sektor sensitif seperti komunikasi. Negara tersebut memaksa mengelola sendiri layanan telekomunikasi negara, meskipun perusahaan-perusahaan asing menjual peralatan komunikasi dan perusahaan lokal telah mengembangkan layanan.

Sektor telekomunikasi dianggap baru lahir setelah pemerintah menilai sektor ini merupakan sektor paling menguntungkan negara. Karena itulah pemerintah Myanmar membuka investasi asing untuk pengembangan sektor tersebut.

Berdasarkan data pemerintah setempat, hanya 5,4 juta penduduk Myanmar yang menggunakan telepon seluler per akhir 2012. Padahal total penduduk Myanmar pada saat itu mencapao 60 juta penduduk. Melalui investasi asing tersebut pemerintah ingin meningkatkan jumlah kepemilikan ponsel di masyarakat menjadi 70-80 persen pada 2016.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement