Ahad 21 Apr 2013 22:33 WIB

Kenaikan Harga BBM Perlu, Tapi...

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Citra Listya Rini
Stok BBM habis (ilustrasi)
Foto: Corbis RF
Stok BBM habis (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diperlukan, tapi harus memberi manfaat di bidang lain untuk industri usaha maupun masyarakat. Pernyataan itu diucapkan oleh peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Ina Primiana.

Menurutnya, harga BBM memang perlu dinaikkan mengingat jumlah subsidi untuk BBM 2013 akan mencapai Rp 300 triliun jika tidak ada upaya untuk menguranginya. Namun, Ina menegaskan pemerintah harus mengalokasikan subsidi BBM itu untuk bidang lainnya yang memberi keuntungan yang lebih luas untuk industri usaha maupun masyarakat.

"Kalaupun pemerintah akan menaikkan BBM maka harus jelas selisihnya diperuntukkan untuk apa. Kemudian hambatan lain dapat dihilangkan," kata Ina saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (21/4).

Artinya, alokasi subsidi BBM itu diperuntukkan untuk menghilangkan hambatan seperti pungutan liar, birokrasi atau perizinan sampai membangun infrastruktur.

Subsidi BBM juga dapat diperuntukan memberi pelatihan kepada industri kecil menengah (IKM) agar dapat meningkatkan daya saing dalam menghadapi perdagangan bebas perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2015 maupun kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Selain itu, Ina mengimbau pemerintah Indonesia harus menyosialisasikan kenaikan harga BBM kepada masyarakat maupun pelaku usaha agar mereka menyiapkan diri.

"Karena margin keuntungan IKM berkurang dan mereka harus dituntut kreatif supaya tidak bangkrut akibat kenaikan harga BBM. Sedangkan perusahaan besar tidak terlalu mendapat efek akibat kenaikan BBM," ujar Ina.

Mengenai wacana kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.500 per liter, Ina memandang harga itu termasuk relatif tinggi. Idealnya kenaikan harga BBM secara bertahap, misalnya naik Rp 500 kemudian naik Rp 500 lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement