EKBIS.CO, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan perseroan tetap akan berupaya agar kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tak jebol. "Kita masih punya 46 juta kiloliter, dan ini baru bulan April, kita masih punya waktu untuk memanage," katanya di Jakarta, Rabu (24/4).
Namun ia tak menampik bila penambahan kuota dilakukan bisa saja impor bertambah. Apalagi kilang Pertamina tak mampu mencukupi kebutuhan BBM bersubsidi di dalam negeri.
"Impor kita 400 sampai 450 ribu barel per hari (bph)," katanya. Saat ini kebutuhan BBM bersubsidi masyarakat mencapai 1,2 juta hingga 1,3 juta bph.
Kuota BBM bersubsidi terus jebol dari 2011 lalu. Bahkan di 2012, kuota jebol hingga dua kali, dari 40 juta kiloliter (KL) menjadi 44 juta KL, lalu meningkat kembali menjadi 45 juta KL.
Tahun ini kuota BBM bersubsidi dipatok 46 juta KL. Namun berdasarkan data Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kuota ideal sebenarnya berkisar antara 48 juta KL hingga 53 juta KL.