EKBIS.CO, CIMAHI -- Kompensasi beras untuk keluarga miskin (raskin) ditingkatkan dari 12 bulan menjadi 16 bulan dalam setahun. Penambahan empat bulan tersebut tak lepas dari kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi golongan mampu.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan kebijakan pengurangan subsidi bbm berpotensi berdampak terhadap masyarakat miskin karena inflansi antara 0,5 sampai 0,6 persen.
''Dikhawatirkan bisa memperbesar angka kemiskinan,'' ujarnya usai melakukan kunjungan di Gudang Bulog Cimahi, Rabu (24/4).
Subsidi raskin untuk masyarakat oleh pemerintah saat ini mencapai 70 persen. Harga beras di kisaran Rp 7.000 sedangkan harga raskin yang sampai di masyarakat diharapkan tetap Rp 1.600.
Karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah agar mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) untuk angkutan distribusi sampai ke titik bagi. Dia juga mengaku salut kepada pemda yang sudah menggratiskan raskin ke masyarakat.
Sementara itu, anggaran untuk penambahan penyaluran raskin dibahas dengan DPR. Menurut dia anggaran untuk 12 bulan yaitu Rp 17,1 triliun sehingga untuk 16 bulan, anggaran tinggal ditambah sepertiganya.