Rabu 24 Apr 2013 18:13 WIB

Jelang Pemotongan Subsidi BBm, Jatah Raskin Dinaikkan

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.
Foto: Antara/Arief Priyono
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.

EKBIS.CO, CIMAHI -- Kompensasi beras untuk keluarga miskin (raskin) ditingkatkan dari 12 bulan menjadi 16 bulan dalam setahun. Penambahan empat bulan tersebut tak lepas dari kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi golongan mampu.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan kebijakan pengurangan subsidi bbm  berpotensi berdampak terhadap masyarakat miskin karena inflansi antara 0,5 sampai 0,6 persen.

''Dikhawatirkan bisa memperbesar angka kemiskinan,'' ujarnya usai melakukan kunjungan di Gudang Bulog Cimahi, Rabu (24/4).

Subsidi raskin untuk masyarakat oleh pemerintah saat ini mencapai 70 persen. Harga beras di kisaran Rp 7.000 sedangkan harga raskin yang sampai di masyarakat diharapkan tetap Rp 1.600.

Karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah agar mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) untuk angkutan distribusi sampai ke titik bagi. Dia juga mengaku salut kepada pemda yang sudah menggratiskan raskin ke masyarakat.

Sementara itu, anggaran untuk penambahan penyaluran raskin dibahas dengan DPR. Menurut dia  anggaran untuk 12 bulan yaitu Rp 17,1 triliun sehingga untuk 16 bulan, anggaran tinggal ditambah sepertiganya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement