EKBIS.CO, JAKARTA -- Citi Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di atas enam persen kendati pada kuartal I 2013 mengalami perlambatan sebesar 6,02 persen.
"Memang perekonomian global sedang mengalami perlambatan, tetapi kami tetap optimistis perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh," kata Citi Country Officer Indonesia Tigor M Siahaan dalam seminar 'Economic and Political Outlook' di Jakarta, Kamis (16/5).
Tigor menilai, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi ketidakpastian perekonomian global. "Eropa masih melambat, begitu juga dengan Amerika Serikat. Saya perkirakan, ekonomi Eropa akan menunjukkan tren pemulihan pada tiga sampai lima tahun ke depan," ujarnya.
Begitu pula di kawasan Asia, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini juga tengah mengalami tren perlambatan. Cina sebagai lokomotif di Asia mengalami perlambatan ekonomi, begitu juga India dan Brazil. "Apakah tren perlambatan ekonomi di dunia ini akan terus terjadi pada Indonesia?," kata Tigor.
Tigor menambahkan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi bisa tetap berada di atas 6 persen, Indonesia harus mampu menjawab sejumlah tantangan yang terjadi di awal 2013. "Kita mengalami current account deficit, soal kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak bersubsidi). Tetapi, kita masih terbantu dengan adanya capital inflow," tuturnya.
Selain itu, tantangan yang lainnya yakni penurunan peringkat utang Indonesia dari positif menjadi stabil yang dilakukan oleh Standard & Poor's (S&P). "Sebenarnya kita berharap-harap S&P memberikan kita peringkat investment grade. Saya perkirakan investment grade akan diberikan S&P kepada kita pada tahun 2015," kata Tigor.