Kamis 16 May 2013 11:19 WIB

Harga Bensin di AS Turun 6 Persen, di Indonesia Sebaliknya

Red: Nidia Zuraya
bensin di amerika (ilustrasi)
Foto: greencar
bensin di amerika (ilustrasi)

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Harga produsen yang mencerminkan biaya produksi di Amerika Serikat (AS) kembali turun untuk ke dua kalinya pada April. Menurut laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS, Rabu (15/5) waktu setempat, penurunan tersebut didorong oleh penurunan harga bensin.

Indeks harga produsen (PPI), indikator inflasi grosir, turun 0,7 persen pada April, menyusul penurunan 0,6 persen pada Maret. Departemen Tengara Kerja AS merilis sebagian besar penurunan berasal dari harga barang-barang jadi energi yang mengalami penurunan 2,5 persen, termasuk penurunan harga bensin sebesar 6 persen.

Sedangkan harga makanan konsumsi seperti sayuran dan daging mengalami penurun 0,8 persen. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Mei 2011 yang ketika itu mencatat penurunan 0,8 persen.

Namun, tidak demikian halnya dengan harga barang jadi yang justru mengalami kenaikan 0,6 persen, meski kenaikannya terbilang rendah sejak kenaikan 0,5 persen pada Juli 2012. Data Departemen Tenaga Kerja AS juga menyebutkan bahwa tekanan inflasi tetap terkendali meskipun terjadi program pembelian obligasi besar-besaran yang dilakukan Bank Sentral AS, Federal Reserve.

Sementara di Indonesia, pemerintah berencana menaikkan harga bensin bersubsidi jenis Premiun dan solar untuk meminimalkan jebolnya kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah berencana memberikan kompensasi bagi masyarakat miskin seiring kenaikan harga BBM bersubsidi nantinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement