EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Sri Rejeki Isman (Sritex) melakukan penawaran umum saham perdana. Perseroan yang bergerak di sektor tekstil ini menetapkan harga perdana saham di kisaran Rp 230-385 per lembar saham.
Sritex merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen yang terintegritasi. Perseroan menawarkan 5,6 miliar lembar saham atau 30,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga per lembar saham Rp 100. Sebanyak 13 persen dari jumlah saham yang dilepas akan disimpan di private placement.
Perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perusahaan yang berbasis di Sukoharjo ini menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh pada 5 Juni 2013. Masa penawaran umum akan dilaksanakan 10-12 Juni 2013. Diharapkan saham Sritex dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2013.
Perseroan menargetkan dana hasil penawaran saham perdana senilai maksimal Rp 2,156 triliun. "Sebanyak 87 persen hasil dana initial public offering (IPO) akan digunakan untuk ekspansi divisi spinning. Sisanya akan dipakai untuk ekspansi divisi garmen," ujar Presiden Direktur Sritex Iwan S Lukminto, Senin (20/5).
Tahun ini perseroan menargetkan penjualan senilai Rp 5,13 triliun atau naik 27,4 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2012. Laba perseroan ditarget Rp 325 miliar atau tumbuh 41 persen dari laba tahun sebelumnya.
Sritex mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk belanja modal tahun ini hingga 2014. Sekitar Rp 1,5 triliun diperoleh dari dana hasil IPO. Sisanya diperoleh dari pinjaman perbankan. Iwan mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa bank yang menawarkan pinjaman kepada Sritex. Namun perseroan masih melihat penawaran lain yang lebih memungkinkan.
Dari total penjualan sepanjang 2012 46 persen atau Rp 1,89 triliun diperoleh dari penjualan domestik. Sisanya berasal dari hasil penjualan ekspor. Sritex telah mengekspor produksinya ke 94 pasar di 55 negara di dunia. "Kami menargetkan akan menambah penetrasi pasar 5-10 negara setiap tahin," kata Iwan.
Stritex memiliki jaringan pasar ekstensif di Austria, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura. Sritex melayani pembuatan seragam pemerintahan, bain dalam negeri maupun luar negeri. Sritex bergerak di tiga sektor, yaitu pakaian jadi, bahan baku kain, dan benang.
Perseroan memproduksi 353 ribu bal bahan baku kain setiap tahun. Sritex memproduksi 109,7 juta meter benang per tahun dan 8,2 juta lembar pakaian jadi setiap tahun. Pelanggan Sritex diantaranya Blue Bird Group, Kepolisian RI, TNI, NATO, Deutsche Post, DHL, dan Walmart.