EKBIS.CO, JAKARTA -- Rencana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan bisnis kelistrikannya di Myanmar, disambut baik pemerintah Myanmar. Dengan antusias, delegasi Kementerian Sumber Daya Listrik Myanmar (MOEP Myanmar), mengunjungi Kantor Pusat PLN di Jakarta untuk mendalami bisnis kelistrikan yang dikembangkan PLN di Indonesia, Senin (27/5).
Dalam siaran pers yang diterima ROL, Senin (27/5), disebutkan kedatangan delegasi MOEP Myanmar yang dipimpin oleh Deputi Menteri Sumber Daya Listrik, U Aung Than Oo, merupakan kunjungan balasan yang sekaligus pembelajaran mereka terkait kelistrikan di Indonesia baik mengenai pembangkit PLN, pembangkit listrik swasta atau indenpendent power produce (IPP), tarif, maupun tentang losses. PLN dinilai telah mampu memperbaiki kelistrikan di Indonesia.
Di Myanmar sendiri, pasokan listrik untuk masyarakat cukup minim. Terlebih memasuki musim panas, Myanmar mengalami kekurangan daya. Selain angka susut masih tinggi, Myanmar pun belum memiliki regulasi terkait pengadaan IPP sehingga bisnis ketenagalistrikan di sana belum seramai di Indonesia.
Karakteristik sistem kelistrikan di Indonesia yang hampir sama dengan Myanmar, menjadi salah satu acuan Myanmar belajar listrik ke Indonesia. Bedanya, listrik di Myanmar menyebar dari utara ke selatan, sementara di Indonesia menyebar dari barat ke timur.
Delegasi MEOP Myanmar ini, diterima dengan baik oleh Direktur Operasi Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga, Direktur Operasi Jawa Bali Sumatra Ngurah Adnyana, Direktur Pengadaan Strategis Bagiyo Riawan, Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi Murtaqi Syamsuddin, serta beberapa kepala divisi.
Dalam kesempata tersebut, Myanmar pun terus menggali ilmu tentang pengalaman PLN dalam proses pengelolaan, manajemen dan operasi IPP baik mengelola pembangkit swasta, ataupun skema pengelolaan pembangkit swasta.
Menurut Kepala Divisi Pengadaan IPP PLN, Hernadi Buhron, kunci sukses untuk IPP ini ada pada tekad pemerintah serta dukungan penuh dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Selain itu, proses pemilihan pengembang IPP pun harus jeli dan memadai, baik reputasinya yang bagus maupun kapabilitasnya yang mumpuni.