EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan deflasi Mei sebesar 0,03 persen sudah sesuai perkiraannya sebagaimana deflasi sebesar 0,1 persen pada April lalu. "Kemarin saya sudah ngomong kan kemungkinan akan ada deflasi bulan Mei ini, sebelumnya kan deflasi juga pada bulan April," ujar Hatta saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/6).
Namun, lanjutnya, ia masih melihat terjadinya defisit pada kinerja ekspor di mana neraca perdagangan RI pada April 2013 masih mengalami defisit 1,62 miliar dolar AS. "Jadi kita harus menjaga betul transaksi modal yaitu investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dan transaksi keuangan kita," kataHatta.
Hatta sendiri menyatakan optimismenya target inflasi 7,2 persen hingga akhir tahun bisa tercapai kendati nantinya ada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Saya optimistis target inflasi walaupun ada penyesuaian BBM akan pada range yang kita harapkan sekitar tujuh persen itu dan kemiskinan akan dapat kita tekan," tambahnya.
Terkait potensi melonjaknya tekanan inflasi pada Juni ini, Hatta menuturkan kondisi tersebut merupakan hal yang wajar dan dapat dikendalikan. "Pertama potensi karena ajaran baru, pengeluaran banyak. Kedua menjelang bulan puasa, biasanya konsumsi meningkat, tapi semua itu kita kendalikan dengan suplai yang cukup," ujarnya.
Hatta juga menyebutkan suplai bawang merah produksinya cukup untuk kebutuhan pada bulan ini sehingga tidak perlu ada kekhawatiran kekurangan pasokan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei terjadi deflasi 0,03 persen yang disebabkan penurunan harga bawang, cabai dan emas perhiasan. Dengan catatan itu, inflasi year to date (ytd) sampai Mei sebesar 2,3 persen dan year on year (yoy) sebesar 5,47 persen, serta inflasi inti sebesar 3,99 persen.