EKBIS.CO, JAKARTA -- Bawang merah, bawang putih dan emas perhiasan memberikan andil terhadap terjadinya deflasi Mei 2013 0,03 persen. Namun, terdapat penghambat deflasi atau penyebab inflasi yang terekam dari survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu tarif listrik, cabai merah dan bahan bakar rumah tangga.
Kepala BPS Suryamin mengatakan sumbangan bawang merah terhadap deflasi Mei 2013 sebesar 0,23 persen (perubahan harga Mei terhadap April tercatat mengalami penurunan 21,55 persen). Disusul oleh bawang putih 0,13 persen (perubahan harga 24,68 persen) dan emas perhiasan 0,10 persen (perubahan harga 4,55 persen).
Suryamin mengatakan pasokan bawang merah dan bawang putih di pasaran telah berada di titik normal. Hal tersebut disebabkan adanya kebijakan pemerintah yang melonggarkan impor, khususnya pada bawang putih. "Pengontrolan pemerintah sudah mulai menunjukkan hasil," kata Suryamin dalam temu pers di kantor pusat BPS, Senin (3/6).
Terkait emas perhiasan, Suryamin menyebut penurunan harga emas internasional turut memengaruhi harga di pasaran domestik. Selain bawang merah, bawang putih dan emas perhiasan, terdapat beberapa komoditas yang menyumbang deflasi seperti tomat sayur dan cabai rawit masing-masing 0,03 persen.
Kemudian untuk penyebab inflasi, Suryamin mengatakan sumbangan terbesar terhadap deflasi berasal dari tarif listrik dan cabai merah masing-masing 0,09 persen. Perubahan tarif listrik Mei 2013 terhadap April 2013 sebesar 3,81 persen. "Ini karena adanya kebijakan pemerintah menyesuaikan tarif listrik secara bertahap," ujar Suryamin.
Sedangkan untuk cabai merah, kenaikan harga masih terjadi di sejumlah daerah. Suryamin menyebut adanya peningkatan harga di 53 kota yang dipantau oleh BPS dengan kenaikan tertinggi di Banda Aceh sebesar 86 persen. Harga cabai merah di sebagian besar kota mengalami kenaikan antara 10 sampai 62 persen. "Pasokan menurun dari sentra produksi," ucapnya.
Selain tarif listrik dan cabai merah, penyebab inflasi antara lain bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, telur ayam ras, apel serta rokok kretek filter masing-masing 0,02 persen. Khusus untuk bahan bakar rumah tangga, Suryamin mengatakan adanya pengaruh kenaikan harga minyak tanah, gas elpiji tabung 3 kg dan 12 kg yang menyebabkan inflasi.
Dengan catatan deflasi 0,03 persen pada Mei 2013, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2013 sebesar 2,30 persen dan tingkat inflasi year on year (Mei 2013 terhadap Mei 2012) senilai 5,47 persen. Komponen inti pada Mei 2013 mengalami inflasi 0,06 persen, harga diatur pemerintah inflasi 0,96 persen dan harga bergejolak deflasi 1,10 persen.
Dari 66 kota IHK, tercatat 43 kota mengalami deflasi dan 23 kota terjadi inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Mataram 1,03 persen dan terendah di Pekanbaru dan Tasikmalaya masing-masing 0,01 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,25 persen dan terendah terjadi di Bogor 0,01 persen.