Senin 03 Jun 2013 21:16 WIB

Ekspansi Kredit, CIMB Terbitkan Obligasi Rp 2,5 T

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
CIMB Niaga
Foto: Republika
CIMB Niaga

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan (PUB) I perusahaan tahap II 2013 senilai Rp 2,5 triliun. Ini merupakan PUB kelanjutan yang diterbitkan perseroan tahun lalu senilai Rp 2 triliun.

Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga James Rompas mengungkapkan, obligasi tersebut diterbitkan dalam tiga seri, yaitu A, B, dan C. Tenor masing-masing seri adalah dua, tiga dan lima tahun. Sedangkan kupon setiap seri adalah masing-masing A berkisar 6,4-7,15 persen, Seri B berkisar 6,8-7,55 persen dan Seri C sebesar 7,35-8,1 persen.

Sebagai penjamin pelaksana emisi, perseroan menunjuk PT CIMB Securities Indonesia. Sedangkan wali amanat yang ditunjuk adalah PT Bank Permata Tbk. Masa book building dilakukan mulai 28 Mei 2013 dan penjatahan pada 1 Juli 2013. "Diharapkan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilaksanakan pada 4 Juli," kata James dalam paparan publik, Senin (3/6).

Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi tersebut akan dipakai untuk ekspansi kredit perseroan. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit perseroan sebesar 18 persen dari realisasi akhir 2012.

Direktur CIMB Wan Razly mengungkapkan penerbitan obligasi ini memang sudah menjadi rencana perseroan sejak awal tahun. Perseroan telah menargetkan di pipeline, obligasi diterbitkan di semester pertama.

Hingga kuartal pertama CIMB mencatat pertumbuhan kredit sebesar 13 persen, yaitu menjadi Rp 147,06 triliun. Sebagian besar kredit disalurkan ke sektor korporasi. Sisanya disalurkan ke sektor komersial dan konsumer.

Aset bank asal Malaysia ini tercatat tumbuh 26 persen menjadi Rp 217,46 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 167,32 triliun atau tumbuh 26 persen.

Selain obligasi, perseroan juga tengah mengkaji penerbitan global bond. Wan mengaku perseroan masih memantau kondisi pasar karena suku bunganya rendah. "Kami ingin melihat permintaan di Indonesia terlebih dulu," ujar Wan yang enggan mengungkapkan lebih lanjut terkait global bond tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement