EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mengaku belum dapat membagi keuntungan (dividen) kepada pemegang saham menyusul tercatatnya saldo laba ditahan perseroan yang masih defisit Rp290 miliar pada 2012.
"Karena masih defisit, maka perseroan memilih untuk tidak membagikan deviden pada tahun ini," ujar Direktur VIVA Charlie Kasim usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (5/6).
Ia menambahkan perseroan ke depan masih akan terus berekspansi di bidang teknologi dan informasi demi meningkatkan bisnis perseroan. Ia mengemukakan pada 2012 VIVA telah mengakuisisi 'full media rights' atas FIFA World Cup 2014 Brasil dan FIFA Events yang ditayangkan melalui dua stasiun TV VIVA yakni ANTV dan tvOne.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur VIVA Erick Thohir mengemukakan pencapaian kinerja kuartal I 2013, laba VIVA meningkat tujuh kali lipat menjadi Rp 1,4 miliar. Sementara, pendapatan selama kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan 27,5 persen menjadi Rp 312,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Capaian itu tidak lepas dari tayangan konten-konten VIVA selama ini sehingga menambah pendapatan perseroan. Keberhasilan VIVA untuk kembali mencatat kinerja yang positif selama tahun 2012 dan juga kuartal 1-2013 menunjukkan VIVA sudah berada pada arah yang benar," kata dia.
Sementara, terkait kabar penjualan saham VIVA ke MNC grup, Presiden Komisaris VIVA, Anindya Bakrie mengaku masih akan fokus untuk mengembangkan perusahaan sehingga fundamental kinerja tetap positif. "Jadi, spekulasi di pasar bahwa MNC Group akan membeli VIVA saya tidak bisa berkomentar, karna saya masih fokus untuk mengembangkan perusahaan lebih baik. Tapi yang penting secara fundamental VIVA punya pertumbuhan yang besar," ujar Anindya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) VIVA.
Ia mengatakan saat ini VIVA mengalami pertumbuhan yang cukup besar, sehingga permasalahan akuisisi oleh MNC Grup masih sekedar rumor pasar.