EKBIS.CO, DUBAI – Pertumbuhan ekonomi dunia melambat dan masih diwarnai kondisi pasar tidak menentu akibat terjadinya krisis ekonomi global. Para investor harus mencari prospek baru untuk memaksimalkan keuntungan. Sistem ritel syariah dapat mengerintegrasikan sistem keuangan yang bertanggung jawab secara sosial.
Keuangan syariah muncul sebagai salah satu pasar paling menarik dan menjanjikan pertumbuhan baru. Selama lima tahun terakhir, sistem keuangan konvensional telah diguncang krisis keuangan dan ekonomi. Syariah compliant dinilai sebagai telah diuntungkan metode yang lebih aman dan lebih etis.
Seperti dikutip Islamic Finance News, Rabu (12/6) keuntungan utama dari perbankan ritel syariah adalah pemeliharaan rasa tanggung jawab sosial. Peminat sektor ini dari masyarakat internasional meningkat. Pasalnya mereka mencari sistem aman untuk keuangannya.
CEO Mashreq Al Islami, Moinuddin Malim selama lima tahun ke depan, perbankan dan keuangan syariah akan menyaksikan peluang pertumbuhan luar biasa di wilayah-wilayah baru. “Perbankan ritel syariah dan pembiayaan akan berdampak lebih besar dengan memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi sesuai syariah,” ucapnya.
Perbankan ritel syariah berada di garis depan dalam pertumbuhan industri. Menurutnya sektor ini menjadi titik penting pengembangan dalam mengubah masa depan operasi perbankan secara keseluruhan.
Pada 26 hingga 27 November akan diadakan 5th World Islam Retail Banking Conference di Hotel Shangri-La Hotel di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Dalam ajang ini, para pelaku industri yang diantaranya terdiri dari regulator, bankir, perusahaan asuransi syariah, pakar syariah dan firma hukum akan membahas kekuatan dan kelemahan dari perbankan ritel syariah.
Aset perbankan syariah global diperkirakan mencapai 1,8 triliun dolar AS di 2013. Pertumbuhan rata-rata perbankan syariah 17 persen pertahun. Prospek pertumbuhan perbankan syariah menunjukkan tren positif dimana tumbuh 50 persen lebih cepat dibanding sektor perbankan secara keseluruhan di beberapa pasar inti.