Kamis 13 Jun 2013 16:19 WIB

PLN Beli Listrik 230 MW dari Malaysia

Red: Nidia Zuraya
Dirut PLN Nur Pamudji
Foto: Republika/Wihdan
Dirut PLN Nur Pamudji

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PLN (Persero) akan mengimpor tenaga listrik dari perusahaan Malaysia, Serawak Energy Berhad hingga kapasitas daya 230 MW dengan harga sembilan sen dolar AS per kWh.

Dirut PLN Nur Pamudji mengatakan, pada tahap awal, pihaknya akan mengimpor listrik 50 MW, namun secara bertahap meningkat hingga 230 MW. "Listrik akan mulai masuk 50 MW pada pertengahan tahun 2015 dan setelah mereka siap kita ambil hingga 230 MW di 2015 juga," katanya di Jakarta, Kamis (13/6).

PLN dan SEB sudah menandatangani kerja sama interkoneksi kelistrikan jalur Kalbar-Serawak pada Kamis (13/6) ini. Menurut Nur, perjanjian impor listrik berlangsung selama lima tahun antara 2015-2020 dan selanjutnya melihat perkembangan. "Setelah lima tahun, PLN bisa ekspor dan impor tergantung keekonomiannya," katanya.

Ia mengatakan, harga listrik sebesar sembilan sen dolar per kWh tanpa eskalasi tersebut tidak tinggi, mengingat kalau membangun pembangkit sendiri bakal lebih mahal. Nantinya, di Kalbar, PLN tidak perlu lagi membangun pembangkit berkapasitas kecil misal 25 MW atau 50 MW yang mahal.

"Kalau bangun pembangkit kapasitasnya kecil akan mahal dan kurang efisien. Kita bisa langsung lompat ke 100 MW," katanya.

Menurut dia, Kalbar memiliki potensi batubara yang besar yang bisa digunakan. Namun, mesti ada sistem kelistrikan yang juga besar terlebih dulu. "Kerja sama dengan Serawak ini dalam rangka menuju ke sana," ujarnya.

Selain itu, sistem ketenagalistrikan Serawak sudah mencapai 6.000 MW, sementara Kalbar hanya 150 mW. "Kalau sistem kecil digandeng dengan sistem besar yang untung adalah sistem kecil," katanya.

Interkoneksi bertegangan 125 kV dan 275 kV yang membentang sepanjang 122 km dari Kabupaten Bengkayang, Kalbar hingga Mambong, Serawak. Jalur kabel sepanjang 86 km di antaranya berlokasi di Kalbar dan pembangunannya dibiayai PLN. Sedang, sisanya yang berlokasi di Serawak dibangun SEB. Pasokan listrik yang berasal dari PLTA 1.300 MW di Serawak akan masuk ke jaringan Bengkayang.

Pembangunan interkoneksi dibiayai pinjaman Asia Development Bank (ADB) dan Agence Francaise de Development (AFD) senilai 99 juta dolar. Interkoneksi antarnegara merupakan hal lumrah dan terjadi di Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, negara-negara Eropa dan bahkan antara Israel dan Palestina.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement