EKBIS.CO, BAGHDAD -- Raksasa energi Amerika Serikat (AS), Chevron, telah menandatangani kesepakatan eksplorasi minyak di wilayah Kurdistan, Irak. Chevron mengatakan Senin (17/6), penandatanganan tersebut merupakan salah satu dari beberapa kontrak yang telah disepakati Chevron dengan pejabat Kurdi dan perusahaan-perusahaan energi asing di Baghdad. Kontrak tersebut untuk mengeksplorasi ladang Qara Dagh di wilayah selatan Irak.
Sementara itu Pemerintah Irak, mengecam kesepakatan tersebut karena alasan ilegal dan tidak disetujui oleh Kementerian Perminyakan Federal. Tahun lalu, Chevron dilarang melakukan pekerjaan di negara bagian non-Kurdi.
"Chevron akan memiliki kepentingan operatorship dari produksi di blok Qara Dagh dari berbagai kontrak dengan pemerintah wilayah Kurdistan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari ibukota wilayah Kurdi, Arbil. Blok Qara Dagh terletak sebelah tenggara Arbil dan berjarak sekitar 860 kilometer persegi (332 mil persegi) dari ibukota Kurdi tersebut.
Raksasa energi AS ini telah mendapat kesepakatan eksplorasi pada bulan Januari, merupakan kesepakatan yang ketiga di Kurdistan setelah mengakuisisi dua ladang minyak lainnya pada Juli 2012.
Perseteruan atas kontrak minyak adalah salah satu rentetan sengketa antara Baghdad dan Arbil. Para diplomat dan analis mengatakan belum terselesaikannya persengketaan itu merupakan salah satu ancaman terbesar bagi stabilitas jangka panjang Irak.