EKBIS.CO, AROSUKA -- Bupati Solok Syamsu Rahim mengatakan pabrik air mineral Aqua segeara beroperasi di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, mulai 20 Juni 2013. Pabrik di Solok ini nantinya khusus untuk memproduksi air dalam kemasan galon. "Dari informasi yang disampaikan kalau tak ada aral melintang, pabrik Aqua segera beroperasi di Solok dalam waktu dekat," kata Syamsu di Arosuka, Selasa (18/6).
Sementara itu, rencana untuk pengembangan air mineral kemasan gelas, dimulai pada akhir Agustus 2013. Sehingga diharapkan akan menambah penyerapan tenaga kerja.
Syamsu menjelaskan, investasi di sektor air minum yang dikembangkan Danone Aqua yang berlokasi di Batang Baruih Kecamatan Gunung Talang itu, memberi dampak ganda terhadap pembangunan Solok. Penyerapan tenaga kerja sekitar 1.000 orang yang diperkirakan sekitar 500 orang akan diprioritaskan berasal dari masyarakat daerah sekitar.
"Jadi, sudah ada komitmen dari manajemen perusahaan bahwa anggota pemilik lahan masing-masing diberikan kesempatan dua orang," ujarnya. Tenaga yang akan diprioritaskan dari keluarga pemilik tanah, tentunya punya kapasitas dan sesuai ketentuan persyaratan ditetapkan.
Dampak lainnya, kata dia, mendatangkan pemasukan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Solok, diperkirakan pajak air bawah tanah sekitar Rp 100 juta per bulan. Terkait, sumur yang dikembangkan manajemen pabrik air mineral berkapasitas 15 liter/detik itu, yang kedalamannya sekitar 120 meter, artinya sudah masuk air bawah tanah. "Sesuai dengan janji dengan perusahaan, mulai dari produksi awal sudah di hitung pajak air bawah tanah tersebut," ucapnya.
Menurut dia, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pajak air bawah tanah sudah diserahkan kewenangan ke kabupaten/kota dan pajak air permukaan kewenangan provinsi.
Pabrik air mineral milik Danone Aqua di Kabupaten Solok dibangun di atas lahan seluas 10 hektare, dan merupakan pabrik ke-14 dengan nilai investasi di atas Rp 20 miliar. Pabrik Aqua di Kabupaten Solok akan menyuplai kebutuhan air mineral untuk wilayah Sumatra Barat, Riau dan Jambi.