EKBIS.CO, BANDUNG -- Sebagai salah satu bentuk kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM), pemerintah menambah alokasi kredit usaha rakyat (KUD).
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, target penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp 40 triliun. Angka itu naik Rp 4 triliun atau 10 persen dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 36 triliun.
"Target KUR menjadi Rp 40 triliun," ujarnya kepada wartawan usai pembukaan Cooperative Fair 2013 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Menurut Syarief, kenaikan itu terbilang cukup besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Karena, dana tersebut dinilai sangat membantu pembiayaan usaha para pelaku. "Kami juga lakukan revisi terhadap bunga menjadi 0,95 persen per bulan yang berlaku tahun ini," katanya.
Selain bunga, kata dia, para pelaku UMKM juga akan mendapatkan pendampingan, pembinaan, dan inkubasi. Hal itu dilakukan agar pelaku tahan menghadapi gejolak kenaikan BBM bersubsidi.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai, koperasi merupakan lembaga keuangan paling manusiawi. Pasalnya, koperasi memiliki basis anggota dan bukan basis modal seperti lembaga keuangan lainnya.
Menurut Heryawan, penilaian tersebut didasari bahwa untung atau rugi koperasi ditanggung secara bersama oleh anggotanya. Karena itu, kemajuan koperasi tergantung pada partisipasi anggota.
Dia menjelaskan Jabar harus menjadi pelopor kegiatan dunia koperasi, salah satunya melalui gelar pameran koperasi terbesar di Indonesia. Sebab, provinsi berpenduduk 45 juta jiwa ini menjadi tempat lahirnya koperasi pada 12 Juli 1947 di Tasikmalaya.