EKBIS.CO, PADANG -- Mentan Suswono memiliki peluang untuk menjadi produsen kakao nomor satu di dunia. Karena saat ini, ujarnya, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kakao. Yaitu setelah Pantai Gading dan Ghana. Bahkan ada peluang Indonesia menggeser keduanya menjadi produsen kakao nomor satu dunia.
Kakao, ujar Suswono, merupakan komoditas unggulan setelah sawit dan karet. Perkebunan kakao memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa. "Sekitar 40 persen kakao dieskpor ke luar negeri," ujarnya di Padang, Selasa, (25/6).
Di Indonesia, terang Suswono, terdapat 1,7 juta hektare kebun kakao. Sebanyak 94 persen perkebunan rakyat. "Ini jauh lebih besar dari pada perkebunan sawit yang mayoritas dikuasai oleh perusahaan. Perkebunan kelapa sawit rakyat hanya 41 persen," ujar Suswono.
Saat ini, terang Suswono, produksi kakao nasional hanya mencapai 720 ribu ton dengan nilai produksi per hektare 500 kg. Padahal jika dioptimalkan per hektar lahan kakao bisa menghasilkan 1,5 ton biji kakao.
"Ke depan perlu ditingkatkan produksi kakao, apalagi konsumsi kakao dunia di negara maju tumbuh 2,9 persen per tahun. Cina, Rusia, India, Jepang, Timur Tengah, Eropa dan Amerika merupakan pangsa pasar bagi kakao yang perlu dibidik," kata Suswono.