EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar tetap optimistis pertumbuhan ekonomi 2013 akan berada di atas enam persen. Pernyataan ini disampaikannya menanggapi revisi proyeksi pertumbuhan dalam Laporan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia yang dirilis oleh Bank Dunia, Selasa (2/7).
Menurut Mahendra, revisi yang dilakukan oleh Bank Dunia tak lepas dari adanya resiko perekonomian global yang belum sepenuhnya membaik. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia pun direvisi dari 3,7 persen menjadi 3,4 persen. "Itu yang menyebabkan bahwa dilihat dampaknya atau potensi resiko kepada Indonesia juga dapat mengalami penurunan lebih lanjut," ujarnya.
Ia menambahkan, perkembangan perekonomian global saat ini masih sangat dinamis dan dapat berubah setiap saat. Sehingga, jika tadinya sebuah negara dianggap bisa bertahan, kemudian ada resiko global, maka terjadi perubahan.
Lebih jauh Mahendra mengatakan pemerintah mewaspadai pelemahan perekonomian global mengingat dampaknya kepada Indonesia tidak terhindarkan. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan agenda reformasi kebijakan yang sifatnya penting dan struktural dalam anggaran. Bentuknya adalah perbaikan dalam pelaksanaan kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. "Itu bisa tetap dilakukan walau kondisi global belum akan semakin baik," kata Mahendra.
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada di angka 5,9 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia sebelumnya yakni 6,2 persen. Sementara di dalam APBNP 2013, pertumbuhan ditargetkan berada di angka 6,3 persen. Sedangkan pencapaian pada kuartal I 2013 adalah 6,02 persen.