Rabu 10 Jul 2013 22:09 WIB

OPEC Prediksi Permintaan Minyak Dunia 2014 Meningkat

Red: Dewi Mardiani
Kilang minyak Rumaila di Irak.
Foto: AP/Nabil al-Jurani
Kilang minyak Rumaila di Irak.

EKBIS.CO, WINA -- Permintaan minyak dunia akan meningkat pada tingkat yang lebih jauh pada 2014, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan Rabu (10/7). Tetapi OPEC juga memperingatkan dampak potensial dari masalah ekonomi di Eropa, Amerika Serikat, dan Cina.

Pada 2014, permintaan minyak rata-rata akan mencapai 90,68 juta barel per hari (bph), naik dari revisi perkiraan 2013 sebanyak 89,64 mbd. "Ini terutama didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang membaik," kata OPEC dalam laporan bulanannya, seperti dilaporkan AFP.

Permintaan tersebut merupakan peningkatan terbesar dalam permintaan sejak 2010, kata Organisasi Negara Pengekspor Minyak itu menambahkan. Sekali lagi, negara-negara berkembang, terutama sektor-sektor transportasi dan sektor industri, akan memimpin dukungan. Sementara permintaan di klub negara maju OECD akan berkontraksi, kata OPEC.

Pemulihan lebih lambat dari yang diharapkan di kawasana zona euro yang dilanda krisis, Amerika Serikat dan Cina, namun bisa meredam pertumbuhan permintaan minyak, katanya. Risiko lainnya termasuk pengenalan kebijakan efisiensi energi lebih lanjut di beberapa sektor transportasi, pemotongan subsidi minyak di Indonesia dan diproyeksikan kembalinya fungsi pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.

Pada Senin, perusahaan listrik Jepang meminta izin untuk me-restart 10 reaktor nuklir, sebuah langkah yang bisa menjadi pertanda kembalinya energi atom, yang lebih dari dua tahun setelah bencana Fukushima.

Pada bulan Juni, produksi minyak mentah OPEC turun menjadi rata-rata 30,38 juta barel per hari dari 30,69 MBD bulan sebelumnya, menyusul penurunan dalam produksi dari Libya, Nigeria, Angola, dan Irak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement