EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan kenaikan suku bunga dilakukan untuk meredam tingginya inflasi di Juli. "Kita memang mengikuti terus tentang inflasi, di mana diharapkan September bisa kembali rendah," ujar Agus di Jakarta, Jumat (12/7).
Inflasi Juli diperkirakan berada di kisaran 2,3-2,5 persen. Untuk meredam inflasi tidak lebih tinggi lagi, BI menaikkan suku bunga. Sekarang BI bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga efek lanjutan agar inflasi tidak lebih tinggi lagi.
Kenaikan BI Rate yang pertama pada 12 Juni lalu dilakukan sebelum adanya keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan suku bunga lebih didorong sebagai respon untuk meyakinkan BI siap menghadapi expected inflation. "Kita juga harus jaga nilai tukar," kata Agus.
Namun kenaikan BI rate kali ini didorong oleh adanya kenaikan harga BBM dan hasil proyeksi inflasi yang menjadi dampaknya. Bukan untuk menjaga nilai tukar. BI menjanjikan akan menjaga nilai tukar ada di fundamentalnya.
Agus mengungkapkan faktor fundamental rupiah bukan hanya berasal dari dalam dan pertumbuhan inflasi saja, tetapi juga faktor eksternal. "Kita kan tahu kondisi di luar sangat berpengaruh pada banyak negara," ujar Agus.