Selasa 16 Jul 2013 12:58 WIB

BI Rate 6,5 Persen Tak Cukup Tenangkan Deposan

Red: Nidia Zuraya
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada Toni A Prasetiantono menilai suku bunga acuan (BI rate) sebesar 6,5 persen belum cukup untuk menenangkan deposan karena ekspektasi inflasi masih lebih tinggi dari besaran BI rate tersebut.

"BI rate yang sudah dinaikkan 50 basis poin menjadi 6,5 persen belum cukup menentramkan deposan bank, karena ekspektasi inflasi di atas 7 persen," ujar Toni saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/7).

Menurut Toni, BI perlu kembali menaikkan level suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan depan. "Selain itu, yang bisa dilakukan BI sementara ini adalah intervensi secara berhati-hati," ujar Toni.

Toni menuturkan, pemerintah mungkin sudah harus menyadari perlu adanya ekuilibrium baru bagi rupiah yakni di atas Rp 10 ribu per dolar AS. " Ini (ekuilibrium baru) sebenarnya tidak masalah (tolerable), karena di saat krisis subprime mortgage 2008-2009, kurs rupiah Rp 12 ribu per dolar AS," katanya.

Ia menambahkan, wacana ekuilibrium baru tersebut perlu didorong ke publik secepatnya untuk meredam psikologi atau sentimen negatif terhadap rupiah.

Sebelumnya, bersamaan dengan kenaikan BI rate, Bank Indonesia juga memutuskan suku bunga deposit facility naik 50 basis poin menjadi 4,75 persen dari sebelumnya 4,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen. Kebijakan tersebut diambil untuk memastikan inflasi yang meningkat pascakenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dapat segera kembali ke lintasan sasarannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement