EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat perlambatan pertumbuhan kredit otomotif. Hingga akhir semester pertama 2013 pertumbuhan kredit otomotif perseroan melalui Adira Finance hanya tiga persen.
Perlambatan tersebut terjadi akibat Danamon masih menyesuaikan dengan aturan mengenai uang muka industri otomotif. Namun hingga akhir Juni penyaluran kredit otomotif perseroan masih berkontribusi besar, yaitu 37 persen atau senilai Rp 45,88 triliun.
Sampai akhir semester pertama 2013 Danamon membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen menjadi Rp 124 triliun. Kredit otomotif hanya tumbuh tiga persen sedangkan nonotomotif tumbuh 18 persen, termasuk kredit usaha mikro, komersial, dan korporasi.
"Inflasi menjadi tema utama di kuartal kedua, terutama disebabkan oleh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi," ujar Direktur Utama Danamon Henry Ho seperti dilansir laporan resmi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/7).
Kredit usaha mikro Danamon melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) mengalami peningkatan 10 persen bila dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya menjadi Rp 19,8 triliun. Segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 25 persen menjadi Rp 17,2 triliun.
Perseroan mencatat pertumbuhan sektor komersial sebesar 25 persen pada paruh pertama tahun fiskal 2013 menjadi Rp 13,1 triliun. Sedangkan bisnis trade finance perseroan tumbuh 27 persen menjadi Rp 8,4 triliun.
Pertumbuhan kredit perseroan disertai kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah Danamon di akhir Juni 2013 berada di posisi 2,4 persen. Danamon juga mencatat peningkatan fee income sebesar sembilan persen menjadi Rp 2,4 triliun. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan pos pendapatan terkait penyaluran kredit yang berkontribusi sebesar 75 persen dari total fee income.
Dari sisi pendanaan, Danamon mencatat pertumbuhan giro dan tabungan (CASA) sebesar 11 persen menjadi Rp 41,6 triliun. Sekitar 62 persen dari CASA merupakan tabungan. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga tercatat 105,4 persen, dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya 97,1 persen.
Rasio kredit terhadap pendanaan Danamon memperhitungkan dana jangka panjang berada di posisi 91,1 persen di akhir Juni 2013. "Kami memiliki likuiditas yang banyak untuk mendanai pertumbuhan kredit," ujar Direktur Danamon Vera Eve Lim.
Laba bersih setelah pajak Danamon mencapai Rp 1,985 triliun pada semester pertama 2013. Pendapatan bunga bersih tumbuh sebesar enam persen menjadi Rp 6,7 triliun.