EKBIS.CO, CHICAGO -- Harga emas berjangka berakhir turun pada Rabu (31/7) atau Kamis (1/8) pagi WIB karena data ekonomi Amerika Serikat positif, mengakhiri Juli dengan kenaikan 7,3 persen. Namun demikian, sepanjang tahun ini, hingga hari ini, harga emas telah kehilangan 22 persen. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 11,8 dolar AS, atau 0,89 persen, menjadi menetap di 1.313 dolar AS per ounce.
Pemerintah AS pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa ekonomi AS tumbuh 1,7 persen pada kuartal kedua, lebih baik dari perkiraan kenaikan satu persen yang diproyeksikan oleh Wall Street.
Juga, Automatic Data Processing Inc. (ADP) melaporkan pengusaha sektor swasta menambahkan 200.000 pekerjaan pada Juli, mengalahkan ekspektasi para ekonom.
Selain itu, indeks pembelian manajer Chicago, sebuah barometer bisnis di Chicago, naik menjadi 52,3 pada Juli dari 51,6 pada Juni. Angka di atas 50,0 mengindikasikan ekspansi. "Penyesuaian posisi pada akhir bulan sebagian menyumbang untuk penurunan emas pada Rabu (31/7)," kata analis pasar.
Pengumuman bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), tidak keluar sampai lantai perdagangan emas di COMEX yang telah tutup. Untuk semua orang mengecewakan, Fed hanya sedikit menurunkan prospek ekonomi dan tidak memberikan petunjuk tentang rencananya untuk program pembelian aset 85 miliar dolar AS per bulan, sehingga sedikit mempengaruhi perdagangan elektronik emas.
Perak untuk pengiriman September kehilangan 5,2 sen, atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 19,628 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 8,2 dolar AS, atau 0,57 persen, menjadi ditutup pada 1.429,3 dolar AS per ounce.