EKBIS.CO, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2013 mencapai 5,81 persen (yoy). "Pertumbuhan triwulan II 2013 tumbuh 5,81 persen dibandingkan triwulan II 2012," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (2/8).
Suryamin menjelaskan perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2013, mencapai Rp 2.210,1 triliun. "Sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 688,9 triliun," katanya.
Ia menambahkan pertumbuhan tertinggi secara tahunan (yoy) dicapai sektor pengangkutan dan komunikasi 11,46 persen, keuangan, real estat dan jasa perusahaan 8,07 persen serta konstruksi 6,88 persen. "Dari sub unit, pengguna komunikasi tumbuh pesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Kemudian, sektor listrik, gas dan air bersih 6,6 persen, perdagangan, hotel dan restoran 6,47 persen, industri pengolahan 5,84 persen, sektor jasa 4,48 persen, serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 3,2 persen. "Hanya sektor pertambangan dan penggalian yang justru turun kontribusinya pada triwulan II dibandingkan tahun lalu, sebesar 1,19 persen, karena produksi yang menurun," ujar Suryamin.
Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 5,81 persen (yoy) didukung oleh pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,06 persen, Konsumsi Pemerintah 2,13 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4,67 persen, ekspor 4,78 persen serta impor 0,62 persen. Sedangkan struktur PDB menurut pengeluaran, didominasi pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 55,44 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 32,68 persen, Konsumsi Pemerintah 8,63 persen, ekspor 23,15 persen serta impor 25,72 persen.
Suryamin menambahkan dari perekonomian yang tumbuh 5,81 persen, penyumbang terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran 1,17 persen, pengangkutan dan komunikasi 1,14 persen, dan industri pengolahan 1,48 persen. Diikuti sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan 0,78 persen, konstruksi 0,44 persen, sektor jasa 0,42 persen, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 0,42 persen, listrik, gas dan air bersih 0,05 persen serta pertambangan dan penggalian turun 0,09 persen.
Lebih jauh Suryamin menuturkan struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II 2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,15 persen dan diikuti Sumatera 23,9 persen, Kalimantan 8,73 persen dan Sulawesi 4,81 persen. "Sisanya di pulau-pulau lainnya, Maluku dan Papua, sebesar 4,41 persen," katanya.
Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2012 mencapai 5,92 persen. Sedangkan target pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3 persen.