EKBIS.CO, JAKARTA -- Inflasi Juli meleset dari perkiraan Bank Indonesia (BI). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi Juli 2013 sebesar 3,29 persen, dan inflasi tahunan sebesar 8,16 persen. BI memperkirakan inflasi pekan keempat Juli 2013 sebesar 2,87 persen atau 8,18 persen yoy.
Sedangkan, pemerintah menargetkan inflasi tahunan mencapai 7,2 persen. "Pemerintah akan tetap berupaya menjaga di 7,2 persen. Masih ada waktu untuk itu. Kita mengikuti upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, Jumat (2/8).
BI akan melakukan pertemuan secara teratur dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Agus mengatakan, upaya koordinasi cukup baik mengingat inflasi pada 2008 lebih tinggi ketimbang 2013, yakni mencapai 17 persen. Tingginya inflasi saat ini dikatakan disebabkan oleh harga pangan dan musiman sehubungan dengan adanya Ramadhan. Biaya pendidikan pun turut mengerek tingginya inflasi.
Ia optimistis pemerintah masih dapat mencapai target inflasi pada akhir tahun karena telah merespons kenaikan harga pangan dengan menambah pasokan. Langkah tersebut belum dapat menekan inflasi karena distribusinya belum dilakukan dengan cukup.
"Kedatangan barang-barang impor itu baru di awal Agustus, jadi kalau sekarang di Juli inflasi itu agak tinggi," ujar dia. Dengan mengalirnya pasokan pangan pada Agustus, Agus mengharapkan inflasi bulanan Agustus akan lebih rendah dan kembali normal pada September.